Isra’ dan Mi’raj: Mantapkan Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Allah SWT


Juwana, alfattahjuwana.com - Isra’ dan Mi’raj adalah peristiwa agung yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan spiritual umat Islam. Dalam peristiwa ini, Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha (Isra’) dan dilanjutkan dengan perjalanan menuju Sidratul Muntaha (Mi’raj) untuk menerima perintah shalat. Hikmah yang terkandung dalam peristiwa ini sangat relevan untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan kita, terutama di tengah tantangan moral di era globalisasi.

Meningkatkan Keimanan di Tengah Arus Globalisasi
Era globalisasi menawarkan berbagai kemajuan, namun juga membawa dampak negatif, seperti krisis identitas, degradasi moral, dan materialisme. Peristiwa Isra’ dan Mi’raj mengajarkan kita untuk memperkuat hubungan dengan Allah SWT sebagai landasan utama dalam menjalani kehidupan. Keimanan kepada Allah SWT menjadi perisai yang kokoh untuk menghadapi segala godaan yang melemahkan nilai-nilai agama.

Perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam Isra’ dan Mi’raj mengingatkan kita akan pentingnya keyakinan tanpa batas kepada kekuasaan Allah SWT. Keimanan yang kuat akan membimbing kita untuk tetap teguh pada prinsip-prinsip Islam, meskipun dihadapkan pada godaan budaya global yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai Islami.

Ketaqwaan Sebagai Panduan Moral
Ketaqwaan kepada Allah SWT adalah bentuk penghambaan tertinggi yang menuntun manusia untuk menjalani hidup sesuai dengan syariat-Nya. Dalam era global, di mana nilai-nilai materialisme dan individualisme sering kali menguasai, ketaqwaan menjadi landasan moral yang mengarahkan manusia untuk selalu berada di jalan yang benar.

Shalat, yang menjadi salah satu inti dari peristiwa Isra’ dan Mi’raj, adalah simbol ketaqwaan. Melalui shalat, seorang Muslim diajak untuk senantiasa mengingat Allah SWT, mengoreksi diri, dan memohon petunjuk. Jika setiap Muslim menjadikan shalat sebagai poros kehidupan, maka sikap dan perilaku akan senantiasa mencerminkan nilai-nilai luhur Islam.

Landasan Moral dalam Kehidupan Global
Dengan keimanan dan ketaqwaan sebagai pijakan, umat Islam dapat menghadapi berbagai tantangan moral di era global. Nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, toleransi, dan kepedulian terhadap sesama menjadi manifestasi dari iman yang kokoh dan taqwa yang mendalam.

Sebagai umat Islam, kita memiliki tanggung jawab untuk menjadi teladan moral bagi masyarakat luas. Prinsip-prinsip Islam yang mulia dapat menjadi jawaban atas krisis moral yang melanda dunia saat ini. Dengan menjadikan hikmah Isra’ dan Mi’raj sebagai motivasi, kita dapat mengarahkan diri untuk tetap konsisten menjalankan ajaran agama di tengah berbagai pengaruh global.

Peringatan Isra’ dan Mi’raj bukan sekadar seremonial, melainkan momentum untuk memperbarui keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dengan menjadikan peristiwa agung ini sebagai inspirasi, kita dapat menghadapi era globalisasi dengan moralitas yang kokoh, sehingga mampu menjadi pribadi yang bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, dan agama.

Semoga hikmah Isra’ dan Mi’raj senantiasa menguatkan kita untuk terus berada di jalan yang diridhai oleh Allah SWT. Amin.

: